• Ponsel Semakin Pintar, Manusia Semakin Bodoh

Ponsel Semakin Pintar, Manusia Semakin Bodoh

image


Di jaman sekarang ini, teknologi mengalami kemajuan yang pesat. Berbagai inovasi teknologi-teknologi baru pun diperkenalkan. Salah satu teknologi yang kini 'hangat' di kalangan masyarakat luas adalah teknologi ponsel, yang kini disebut sebagai Smartphone atau ponsel pintar.

Dulu, ponsel hanya memiliki fungsi atau fitur untuk keperluan komunikasi saja, yaitu telepon dan SMS (Short Message Services), seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, maka ponsel saat ini semakin canggih.
Ada sisi positif dan negatifnya tentang 'kepintaran' ponsel terhadap manusia. Apa saja itu? Cekimprut....

DAMPAK POSITIF

Smartphone di saat ini sudah dibenamkan fitur-fitur canggih yang bisa memudahkan pekerjaan hanya dengan mengusap layar ponsel. Seperti melakukan pekerjaan kantor, daily To-Do-List, belanja, de-el-el. Jadi kita gak usah repot-repot bawa laptop saat berada dijalan. Hal ini cocok buat orang-orang yang punya mobilitas tinggi, terutama untuk orang yang tinggal atau bekerja di perkotaan, smartphone mungkin bisa membantu.

Bukan hanya untuk pekerjaan sehari-hari, kini ponsel pun sudah bisa dijadikan GPS. Bahkan sekarang sudah bisa di-integrasikan dengan perangkat selain ponsel, seperti kendaraan bermotor; khususnya mobil, televisi, juga sudah 'menyentuh' perangkat elektronik rumahan kayak kulkas, jam tangan (disebut smartwatch), dsb.

Masih banyak lagi 'kepintaran' ponsel lainnya. Contoh lainnya; pembayaran kartu kredit, main game HD, bayar angsuran, transfer, dll.

Namun dari semua itu, gak sedikit yang berusaha memanfaatkan celah keamanan yang ada di ponsel dengan cara yang licik. Mulai dari penyebaran virus, malware, spyware, sampai mencuri data-data pribadi pengguna ponsel. Hal tersebut dilakukan oleh seorang peretas atau sering disebut Hacker hanya untuk kepentingan pribadi, motifnya pun berbeda-beda, ada yang cuma iseng dan ada juga yang mencari uang dengan cara ini.

DAMPAK NEGATIF

Gak semua orang memanfaatkan 'kepintaran' ponsel dengan baik, juga gak semua para penemu teknologi baru mendedikasikannya untuk kepentingan produktifitas. Efeknya, orang-orang jadi seperti orang 'bodoh'.

Misalnya, kamera. Dulu perangkat kamera dikhususkan untuk fotografer, namun sekarang orang yang tinggal di kampung pun sudah bisa memakai kamera.
Fitur yang ada di kamera adalah untuk mengabadikan gambar maupun merekam video. Sekarang ini, beberapa plug-in disematkan ke dalam aplikasi kamera agar pengguna bisa merasakan menjadi seorang fotografer profesional seperti HDR, Efects/Filters, Panoramic, ISO, Auto-focus, dsb.

Jaman demi jaman pun bergeser dan muncullah kata selfie, yaitu memotret diri sendiri atau dengan teman.
Nah, inilah yang menyebabkan orang-orang jadi 'bodoh'. Hampir semua orang sibuk dengan selfie ini, padahal hal ini bukannya jauh dari kata 'penting'?
Hal yang menjadikannya negatif adalah dijadikannya selfie sebagai trend, cara pemasaran bagi sebagian vendor, juga ada yang menjadikannya sebagai kegiatan khusus. Kalau gue mah selfie cuma lagi galau aja... Hihihi... :D

Hal yang paling memalukan adalah fanboy, atau penggemar setia akan vendor, OS, atau perangkat tertentu. Mereka seakan diperbudak oleh yang hal yang dianggapnya 'Dewa'. Mereka saling mengejek dan menghina bahkan ada yang menggunakan kata-kata kasar di media sosial atau internet maupun media lain (paling banyak di medsos), padahal mereka sadar bahwa yang 'dipujanya' itu adalah benda mati dan gak ngasih apa-apa.
Mereka membanding-bandingkan dengan user lain yang beda 'keyakinan' dan merasa bahwa 'pujaannya' adalah yang tercanggih. Hal ini menimbulkan permusuhan bahkan mungkin bisa jadi suatu nanti terjadi perang antar user... Siapa tauu...

Kemajuan teknologi gak lepas dari perangkat-perangkat baru. Satu vendor bisa menghasilkan jutaan unit dalam sekali produksi. Kita gak pernah tau bagaimana proses pembuatannya dan apa aja bahan-bahannya.
Proses pembuatannya melibatkan campuran kimia, yang pasti ada sisa atau pembuangan 'ampas' produksi yang gak bisa dipakai lagi. Sisa tersebut biasanya dibuang dilautan lepas, bayangkan jika 'ampas' tersebut mencapai puluhan ton per hari dibuang ke laut? Berapa ton dalam setahun? Yang pasti air laut jadi tercemar, makhluk hidup di laut pun 'keracunan'.

Adapun untuk bahan-bahannya yaitu berupa bebatuan hasil tambang, seperti timah, nikel, dan bahan lain untuk komponen ponsel. Jika dalam sekali tambang menghasilkan hasil 200 ton, maka gak semuanya terpakai 200 ton, paling bersihnya yang terpakai sekitar 100 ton, sisanya dibuang, Bumi kehilangan 'daging' 100 ton. Jika dikalikan dengan 100 pertambangan, 100 vendor, dan dalam jangka waktu 1 tahun, berapa ton tuh 'daging' Bumi yang hilang? Kalau loe mikir gini "Buat apa mikirin gituan, yang penting hidup gue gak sengsara", emang loe hidup dimana? Bumi ini lagi mewek...

Gue pribadi berharap para pemimpin, mau presiden ke', petinggi PBB ke' atau siapa aja lah, untuk meminimalisir atau membatasi kegiatan pertambangan dan/atau produksi yang bahan-bahannya merusak Bumi.

Gue kasih contoh lagi;
Satu ponsel beratnya 80 gram (rata-rata), dari semua vendor menghasilkan 20 juta unit per tahun (contoh), kalikan 80 gram x 20 juta = ??? berapa tuh? gue gak punya kalkulator soalnya... :D
Itu cuma dari ponsel, belum yang lainnya... Bumi lagi 'korengan'....

Pokoknya kayak gitu aja lah... sorry kalau ada yang salah... Tapi, yaa gitu deh ....

2 comments:

  1. ya gitu deh,
    ngetik surat buru2 nyari laptop, padahal pke smartphone juga bisa,
    foto, ngebet pengen pke slr, padahal kamera hp canggih,
    nghubungin tmen, buru2 beli kuota smbil ngidupin wifi, pdahal tinggal nelpon or sms.
    rela nabung smpe tuker tambah hp cma gara2 pngen beli hp segede gaban, padahal cma bwt sosmed, selfie, youtube and game.
    gak produktif bgt ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha.. ya gitu deh akibatnya kalo terlalu awam sama teknologi..

      Hapus