• Pacar Rasa Rumahtangga, Rumahtangga Rasa Pedekate

Pacar Rasa Rumahtangga, Rumahtangga Rasa Pedekate

Di jaman sekarang ini, semuanya sudah jadi edan, segala hal yg gak mungkin bisa jadi mungkin. Bahkan hal yg sudah dianggap "tetap", bisa jadi "berubah", atau bahasa lainnya "terbalik".
Seiring berkembangnya teknologi, pola pikir, dsb. hal-hal yg ada di Bumi ini pasti ada yg namanya perubahan. Ada yg positif berubah jadi negatif, juga ada yg negatif berubah jadi positif. Yaaahh,,, serba terbalik gitu.

Nah, yg membuat gue jadi bingung adalah "gaya" pacarannya anak ABG dan/atau remaja yg terbilang "keterlaluan". Mereka sangat berlebihan dalam pacaran. Sempat gue baca berita seorang remaja bunuh diri gara-gara putus cinta. Lalu, ada lagi yg bunting duluan padahal statusnya masih pacaran, dan masih banyak lagi kasus-kasus anjing kayak begituan. Tapi gue gak ngomongin yang parah-parahnya, hal yang kecil aja.

PACARAN RASA RUMAH TANGGA

"Rasa" pacaran anak ABG / remaja jaman sekarang sudah hampir mengalahkan pasangan suami-istri. Dimulai dari panggilan mesra kepada pasangan masing-masing yg menurut gue itu termasuk kategori jijik. Yang paling mainstream, panggilan mesranya seperti Ayang atau sayang, disusul panggilan yg berasal dari bahasa Inggris, Beb. Dan yang paling menggelikan adalah panggilan Mamah-Papah, Ayah-Bunda. OMG... Please forgive me!
Kalau dulu panggilannya itu lebih sopan, dari pihak cewek memanggil mesra pasangannya dengan panggilan seperti kepada Kakak. Contoh panggilannya; Kakak-Adek, Mas-Adek, Aa-Neng.

Hal yang paling menghawatirkan para orang tua adalah ketika anak-anaknya bepergian dengan pacarnya, apalagi kalau anaknya cewek. Anak ABG / remaja sekarang sudah berani berpacaran di tempat yg gelap, bahkan nekat "bermain" di tempat gelap tersebut. Astagfirullah al-adzim..

Ciri-ciri "gaya" pacaran jaman sekarang dibandingkam dengan jaman dulu, contohnya seperti berikut;

1. Lebih nurut sama pacar daripada orangtua sendiri.

Gue ambil contoh dari telponan. Kalau doi nyuruh buat telpon tengah malam, "Kopi" pun dipersiapkan, dan malamnya pun langsung telpon. Tapi, kalau orangtuanya nyuruh buat tidur karna sudah larut malam, pasti ngedumel dalam hati "ih, nyokap, kayak gak tau orang lagi pacaran aja". Hmmhh, pacaran juga ada waktunya keleessss... Kalau si doi nya nyuruh tidur, baru deh mau.

2. Berduaan

Anak ABG / remaja jaman sekarang kalau lagi pacaran pengennya berduaan melulu. Gak peduli tempatnya dimana, situasi dan kondisinya bagaimana, yang penting berduaan sama doi. Gue cuma bisa geleng-geleng kepala saat gue liat foto sepasang kekasih yg masih berstatus bukan mukhrim atau masih pacaran, berduaan di kamar. Walaupun mereka hanya sekedar ngobrol, foto selfie, atau hal positif lainnya, tapi berduaan di kamar dengan yg bukan mukhrim nya itu sangat TERLARANG dan bisa jadi negatif. Karena setan gampang sekali datang.

3. Lengket Kayak Perangko

Suami-istri kalau "lengket" itu pertanda bagus, yang artinya menandakan mereka punya hubungan harmonis. Nah, kalau yang masih pacaran? Mending jaga jarak deh. Haram tau. Memang mungkin terlihat sepele, tapi itu sudah termasuk zina, apalagi kalau pelukan, kalau pegangan tangan untuk jabat tangan dan sekitarnya mah wajar. Yang gue maksud dengan termasuk zina itu "lengket" nya anggota tubuh yang sensitif atau yang berpengaruh terhadap rangsangan nafsu. Misalnya si cewek dibonceng naek motor dan pelukan sampai susu nya nempel di punggung si cowok. Pelukan yang mempertemukan kedua alat kelamin beradu meskipun terhalang kain celana.

Masih banyak lagi, menurut loe apa aja?

RUMAH TANGGA RASA PENDEKATAN

Kalau berumahtangga rasa pacaran, atau kebalikan dari pacaran rasa rumahtangga, itu lebih bagus. Nah, coba kalau berumah tangga tapi rasanya kayak masih pedekate (pendekatan)? atau Kayak orang belum kenal?

Gak sedikit loh yang kayak gitu, nih gue kasih contohnya;

1. Komunikasi Jarang

Suami-istri yang mengalami hal ini pasti komunikasinya "berjarak", saling tertutup, jarang sharing, bahkan mungkin bisa jadi kayak orang belum kenal. Imbasnya, kalau punya anak, perhatiannya kepada anak sangat kurang, dan anaknya pun bakal gampang sekali terpengaruh dari pihak luar.

2. Mementingkan Karir

Karir memang penting untuk menunjang kebutuhan hidup, tapi jika mengejar karir tanpa didasari cinta dan semata-mata hanya mengejar harta, selamanya akan menjadi orang yang "pasif". Untuk suami yang mementingkan karir, istrinya pasti merasa kesepian, gak sedikit dari para istri yang mencoba mengusir kesepiannya dengan mencari hiburan, bahkan ada yang nekat cari "sensasi" dari berondong.
Untuk istri yang mementingkan karirnya, menggambarkan bahwa dia gak menghargai sang suami sebagai kepala keluarga, sang pencari nafkah. Menandakan juga bahwa dia gak puas dengan hasil jerih payah suami.
Jika keduanya sibuk mengejar karir, pengalaman berumahtangga yang asli telah mereka lewatkan.

Segitu aja ya, masih banyak soalnya, berhubung udah pegel jari gue... :D

Pesan gue kepada ABG / remaja saat ini dan nanti, "Cintailah pasangan mu sewajarnya saja, jangan berlebihan". Dan khusus untuk cewek, "Jagalah kehormatanmu, jagalah penampilanmu".
Dan untuk cowok, cukup simpel pesan gue, yaitu cuma "Jagalah perkakasmu".

Sebelumnya gue mohon maaf kalau ada kata dan kalimat yang salah, ini hanya pendapat pribadi gue aja.
Namun semuanya kembali pada diri kita masing-masing, tergantung situasi dan kondisi masing-masing.
Gue juga cuma manusia biasa yang sering banget ngelakuin kesalahan. Bukan maksud gue untuk menggurui, tapi gak ada salahnya kan kita berbagi? Daripada berbagi foto sambil ciuman di media sosial, sama aja buka aib sendiri, kan?

0 comments:

Posting Komentar