Chepps

Agustus 23, 2016
Rokok di Indonesia memang murah, mulai dari harga Rp 5 ribuan sampai Rp 20 ribuan per bungkus. Siapapun bisa membelinya, bahkan di 'kantong' orang dengan status ekonomi rendah pun mampu bawa pulang sebungkus rokok.

Rencana Kenaikan Harga Rokok

Pemerintah merencanakan kenaikan harga rokok ini dengan alasan bahwa tingkat perokok di Indonesia saat ini begitu tinggi, juga berharap dapat meningkatkan kesejahteraan para petani tembakau lokal karena disaat harga rokok tinggi masyarakat yang mempunyai penghasilan rendah ke bawah akan beralih pada rokok produksi rumahan (lokal), misal tembakau molé, yang jauh lebih murah, seperti yang dikatakan oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, di beritasatu.com
Dengan dinaikannya harga rokok ini juga berdampak pada produksi polusi yang dihasilkan dari asap rokok akan menurun agar tercipta udara yang bersih dan segar. Tapi, jika pemerintah fokus pada masalah 'polusi', seharusnya jangan hanya 'rokok' yang jadi 'target'. Banyak benda/alat lain yang berkontribusi lebih besar dalam memproduksi polusi, misal asap/gas yang keluar dari knalpot kendaraan, limbah/asap pembuangan pabrik yang dekat dengan pemukiman warga sipil, dan masih banyak lagi.
Pemerintah juga harus mempertimbangkan dampak dari kenaikan harga rokok ini dari perspektif perusahaan terkait, karena 'pemeran utama' dari wacana rokok ini adalah perusahaan. Pemerintah harus memberikan aturan pada perusahaan tentang 'limitasi' produksi rokok dengan tegas, hal ini untuk memprediksi kuantitas polusi yang dihasilkan dari rokok juga agar perusahaan tidak 'main curang' saat harga rokok naik.

Penetapan Harga Rokok

Harga rokok yang diusulkan adalah sekitar Rp 50 ribuan atau dua kali lipat dari harga rokok saat ini. Diharapkan dengan kenaikan ini agar warga dengan status ekonomi rendah ke bawah akan berpikir dua kali sebelum membeli rokok, khususnya untuk yang masih berstatus pelajar.
Untuk kapan ditetapkannya masih belum ada kabar, karena ini masih pada status 'rencana'. Semua hal masih dalam pembahasan.
Usulan kenaikan harga rokok ini pun mendapat dukungan dari Anggota DPR, salah satunya Anggota Komisi IX DPR, M. Iqbal. Namun menurutnya, sebelum harga rokok dinaikkan hendaknya pemerintah menjelaskan maksud dari kenaikan harga rokok tersebut - tribunnews.com.